Pengikut

Kamis, 26 Mei 2011

Wisuda 2011

langkah jejak terakhir kami rasakan bersama dari tahun pertama...
berbagai suka dan duka kami jalani bersama...
dalam jejak terakhir ini, berikan kami semua EUPHORIA, GLORY, and SUCCESS dengan jejak langkah terakhir yang kami rasakan selama ini...
langkah pasti menuju kedepan, dengan bangga memakai toga, langkah terakhir kami tandakan...
terikasih berserta syukur kepada Allah SWT.
terimakasih kepada orang tua...
terimakasih kepada keluargaku...
terimakasih kepada orang - orang yang selalu menemani suka duka
terimakasih kepada teman teman base camp TA... aku selalu sayang dengan kalian semua...

Selasa, 24 Mei 2011

PLC Simulation - Drink Machine

M.Tirta Bangun Sarheld JOB QUIZ
08 612 004 PLC LADSIM
DRINK MACHINE
Diskripsi kerja :
Drink machine akan berkerja apabila coin dimasukkan, sehingga pada saat coin masuk ke dalam kita dapat memilih jenis – jenis minuman dengan cara menekan tombol IP1, IP2, IP3 dan IP4.
1. Saat pertama coin dimasukkan, dengan mengenai sensor OP0.
2. Pada saat IP1 ditekan, maka OP1 berkerja membuka OP2 untuk Drink Cola.
3. Pada saat IP2 ditekan, maka OP1 berkerja membuka OP3 untuk Drink Lemon.
4. Pada saat IP3 ditekan, maka OP1 berkerja membuka OP4 untuk Drink Cherry.
5. Pada saat IP4 ditekan, maka OP1 berkerja membuka OP5 untuk Drink Lime.
6. Jika coin sudah ada didalam, IP5 sebagai tombol reject.




TWO-PULSE MIDPOINT CONVERTER M2CK, OHMIC LOAD

JUDULPRAKTIK : TWO-PULSE MIDPOINT CONVERTER M2CK, OHMIC LOAD
NAMA :Muh. Tirta Bangun Sarheld
NIM : 08 612 004
KELOMPOK : I
KELAS : 6 A/semester 6
WAKTU PRAKTIK : SELASA 23 MARET 2011

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2011

I. TEORI DASAR
OBJECTIVE :
Recording voltage and current time profiles.
Voltage and current measurements.
Determination of various characteristic data.

BASIC THEORY :
A. SCR (SILICON CONTROLLED RECTIFIER)
Sebuah SCR terdiri dari tiga terminal yaitu anoda, katoda, dan gate. SCR berbeda dengan dioda rectifier biasanya. SCR dibuat dari empat buah lapis dioda. SCR banyak digunakan pada suatu sirkuit elekronika karena lebih efisien dibandingkan komponen lainnya terutama pada pemakaian saklar elektronik.
SCR biasanya digunakan untuk mengontrol khususnya pada tegangan tinggi karena SCR dapat dilewatkan tegangan dari 0 sampai 220 Volt tergantung pada spesifik dan tipe dari SCR tersebut. SCR tidak akan menghantar atau on, meskipun diberikan tegangan maju sampai pada tegangan breakovernya SCR tersebut dicapai (VBRF).
B. PENYEARAH GELOMBANG MENGGUNAKAN SCR
Perhatikan gambar 6-1 (a) dengan beban resistif. Selama setengah siklus positif dari tegangan masukan, anoda SCR relative positif terhadap katoda sehingga Sehingga disebut terbias maju. SCR akan disebut terbias mundur, dan dimatikan. Waktu setelah tegangan masukan mulai positif hingga SCR dinyalakan pada ωt = π disebut sudut delay atau penyalaan α.
Gambar 6-1 (b) memperlihatkan daerah operaasi dari converter, dengan tegangan dan arus keluaran memiliki polaritas tunggal. Gambar 6-1 (c) memperlihatkan gelombang tegangan masukan, tegangan keluaran, arus beban dan tegangan sepanjang SCR. Konverter ini tidak biasa digunakan pada aplikasi industri karena keluarannya memiliki ripple yang tinggi dan frekuensi ripple rendah. Jika fs merupakan frekuensi dari suplai masukan, komponen frekuensi terendah pada tegangan ripple keluaran akan fs juga.


C. PENYEARAH GELOMBANG SATU FASA
1. Konverter (half wave)
Penyearah setengah gelombang satu fasa, ditunjukan pada gambar berikut :



2. Converter penuh ( full wave)
Penyearah gelombang penuh satu fasa, ditunjukan pada gambar berikut :




Equipments:

1 DL 2605 SCR stack
1 DL 2613 Do power supply
1 DL 2614 Voltage reference generator
1 DL 2616 Two pulse control unit
1 DL 2626 Mains transformer
1 DL 2628 Super-fast fuses (3x6,3 A)
1 DL 2635 Universal load
1 DL 2643 Socket with shunts 1Ω
I DL 2109T3PV Moving iron voltmeter (125-250-500 V)
2 DL 2109 r33 True RMS meter
Dual-channel oscilloscope (preferred storage type)

Experiment procedure
Assemble the circuit according with the foregoing, topographic diagram. disregarding details
(a), (b) and (c) at first

1) Connections
• Connect the voltage reference generator DL, 2614 and the control unit DL2616 to the power supply +15 V/0/-15 V
• Connect the output Uo of voltage generator to input Uc of the control unit.
• Connect the terminals L/N (Usyn) of the control unit respectively to terminals 2V 1/2V3 or the mains transformer.
• Connect the pulse transformers 2 and 4 to gate/cathode circuit of the SCRs V2 and V1: socket marked with dot to the gate.

2) Basic settings
2.1) Voltage reterence generator DL 2614
EXT/INT switch on INT position.
(0/+10V)/(0/±10V) switch on (0/+10V ) position.
Setpoint potentiometer to 10 V.
2.2) Control ullit DL 2616.
Control angel αo , switch on 00 position.
"Pulse shape" switch on single pulse position.
Inhibit voltage UlINH= I5 V (open).

3) Voltage and current measurements

Supply the circuit and measure:
3.1) the rms value UV1 of the supply voltage by the voltmeter PI ;.
3.2) the average value UdAv and the rms value UdRms of the direct voltalge by the voltmeter P2;
3.3) the average value IT1AV,and the rms value IT1rms of the SCR Vi current by the ammeter P3;
3.4) the average value IdAy and the rms value Idrms of the direct current by the ammeter P4. Enter the measured value as a function of the gate angle a in 300 steps between 00and 1500 in the following table.
Another system is the use of phase shift α0 in the control unit:
1. Set α0 =00 and Uc=10V to obtain the firing angle α =00 and carry out the measurement.
2. Set now α0 = 300 to obtain the firing angle α = 300 and, for example, note down the IdRMS value.
3. Set again α0 = 00 and adjust Uc in to obtain IdRMS and now set again α0 = 300 in order to abtain the firing angle α = 600 note down IdRMS.
4. Set again α0 = 00 and adjust Uc in order to obtain IdRMS and now set again α0 = 300 in order to obtain the firing angle α = 900 and so on.









KESIMPULAN
• Untuk mendapatkan posisi penyulutan sebesar sudut α maka dibutuhkan pengaturan pada tegangan pulsa generator.
• Semakin besar tegangan pulsa generator maka akan berpengaruh, semakin kecil sudut penyulutannya pada SCR.

Main SCR

JUDUL PRAKTIK : MAIN SCR
N a m a : Muh. Tirta Bangun Sarheld
N I M : 08 612 004
Kelompok : VI A 1
Waktu Praktik : SELASA, 15 MARET 2011

PROGAM STUDI TEKNIK LISTRIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2010

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM LAB ELDA
JOB 1 MAIN SCR
DASAR TEORI
SCR (THYRISTOR)
Karakteristik SCR (Silicon Controlled Rectifier)
Sebuah SCR terdiri dari tiga terminal yaitu anoda, katoda, dan gate. SCR berbeda dengan dioda rectifier biasanya. SCR dibuat dari empat buah lapis dioda. SCR banyak digunakan pada suatu sirkuit elekronika karena lebih efisien dibandingkan komponen lainnya terutama pada pemakaian saklar elektronik.
SCR biasanya digunakan untuk mengontrol khususnya pada tegangan tinggi karena SCR dapat dilewatkan tegangan dari 0 sampai 220 Volt tergantung pada spesifik dan tipe dari SCR tersebut. SCR tidak akan menghantar atau on, meskipun diberikan tegangan maju sampai pada tegangan breakovernya SCR tersebut dicapai (VBRF).
Satu-satunya cara untuk membuka (meng-off-kan) SCR adalah dengan mengurangi arus Triger (IT) dibawah arus penahan (ITT). SCR adalah thyristor yang uni directional,karena ketika terkonduksi hanya bisa melewatkan arus satu arah saja yaitu dari anoda menuju katoda. Artinya, SCR aktif ketika gate-nya diberi polaritas positif dan antara anoda dan katodanya dibias maju. Dan ketika sumber yang masuk pada SCR adalah sumber AC, proses penyearahan akan berhenti saat siklus negatif terjadi.
Silicon Controlled Rectifier (SCR)
SCR hanyalah sebuah penyearah konvensional dikendalikan oleh sinyal gerbang.
Rangkaian utama adalah sebuah penyearah, namun penerapan tegangan maju tidak cukup untuk konduksi.
Sebuah sinyal kontrol gerbang penyearah konduksi.

SCR Operation
-Anoda-katoda memiliki ketahanan maju rendah dan reverse resistensi tinggi.
 -Ini dikendalikan dari keadaan off resistansi tinggi beata resistansi rendah dengan sinyal diterapkan pada ketiga terminal, gerbang.
 -Setelah diaktifkan tetap pada penghapusan bahkan setelah sinyal gerbang, selama arus minimum, saat memegang, Ih, dijaga dalam utama atau penyearah sirkuit.
 -Untuk mematikan sebuah SCR anoda-katoda saat ini harus dikurangi menjadi kurang dari penyelenggaraan sekarang, Ih.

Simple DC Circuit

Simple AC Circuit

Non Ideal Characteristics


SCR Forward Direction
- Dalam arah maju dengan pintu terbuka, SCR tetap pada dasarnya dalam kondisi off sampai tegangan breakover maju tercapai.
- ada kebocoran arus kecil maju
- Pada saat itu kurva terpasang kembali ke khas karakteristik penyearah maju.
SCR Gate Signal
- Penerapan tegangan ke depan gerbang kecil memindahkan SCR.
- SCR juga dapat diaktifkan dengan melebihi breakover tegangan maju, namun demikian hal ini biasanya dianggap sebagai keterbatasan desain dan switching biasanya dikendalikan dengan gerbang voltase.
Dynamic Characteristics



Limitations
- Keterbatasan SCR adalah tingkat kenaikan tegangan terhadap waktu, dV / dt.
- Tingkat kenaikan besar tegangan rangkaian dapat memicu sebuah SCR ke konduksi.
-Sebagian besar aplikasi SCR dalam switching power, fase kontrol, helikopter, dan sirkuit inverter.


SCR Commutation Methods
komutasi: - Alam
- Paksa:
• Self pergantian
• Impulse
• Resonant Pulse
• Komplemen
• Eksternal Load sisi
• Line-sisi

SCR UTAMA
Tujuan:
Mengukur karakteristik pada keadaan-SCR utama rangkaian SCR dengan sirkuit turn-sering.
Peralatan:
1 DL 2611 Jembatan penyearah tiga-fasa 1 DL 2612 SCR dengan turn-off circuit
1 DL 2613 DC power supply
1 DL 2614 Tegangan referensi generator 1 DL 2626 transformator listrik
1 DL 2627 Kapasitor
1 DL 2628 Super-cepat sekering (3x6.3 A)
1 DL 2635 Universal beban
2 DL 2109T33 True rms meter
Circuit diagram

Prosedur Percobaan
Pasang sirkuit diagram sesuai topografi di atas dengan resistor beban 300 Q ..

1) Sambungan
Hubungkan generator tegangan referensi DL 2614 ke catu daya 15 V/0/- 1 5V, Hubungkan output UO generator tegangan gerbang SCR dan 0 V untuk katoda.
2) Pengaturan Dasar
2.1) Tegangan referensi generator DL 2614
EXT / INT mengaktifkan posisi INT.
(0 / ± 10V) / (0 / ± 10V) menghidupkan (0 / 10 V) posisi. Setpoint potensiometer ke 0 V. 2.2) Lead
Untuk mengatur kondisi kerja yang berbeda itu perlu untuk membuat hubungan yang cocok memimpin positif dan resistansi beban, seperti ditunjukkan pada gambar berikut,

Kami menyarankan untuk memutuskan sambungan tegangan listrik sebelum membuat perubahan pada sirkuit beban.
2,3) Meter
Set AV / AC + DC pengukuran untuk voltmeter ammeter PI dan P2. Voltmeter P 1: kisaran berukuran 300 V.
Ammeter P2: rentang pengukuran 3 A (1 A).
DL DCA 203,1 DeLorenzo
3) Supply sirkuit: voltmeter indikasi P1 adalah 120 V tentang sejak SCR ini batal .

Mengatur tegangan v0, untuk api SCR utama (UO = 2,5 ÷ 3 V): voltmeter indikasi P1 hampir nol sedangkan P2 ammeter menunjukkan saat ini mengalir.
4) Tegangan dan arus pengukuran
Mengukur:
4.1) UT tersebut. tegangan antara anoda dan katoda dari SCR utama oleh voltmeter P1. Menetapkan jangkauan ukur 3 V.
4.2) TI saat ini SCR utama oleh ammeter P2.
Masukkan nilai yang terukur untuk resistensi beban disarankan dalam tabel berikut dan menghitung Pon, daya yang hilang pada perangkat selama suite-on.

R(Ω) 300 200 100 50 33
UT(V) 0,818 0,827 0,839 0,88 0,915
IT (A) 0,377 0,56 1,1 2,06 2,9
Poff = UT*IT (W) 0,308 0,463 0,922 1,812 2,653



Karakteristik TI = f (UT) dari SCR utama.



Kesimpulan
Dari data di atas, kita dapat mengetahui karakteristik kerja dari SCR. Yaitu dengan mengatur tegangan UT (Volt) di naikan secara perlahan maka menyebabkan pemutusan pada Rangkaian tersebut dan nilai Arusnya terbaca.
SCR akan menghantar jika pada terminal gate diberi pemicuan yang berupa arus dengan tegangan positip dan SCR akan tetap on bila arus yang mengalir pada SCR lebih besar dari arus